Terkini :

Monday, February 6, 2017

Ilmu | Kasih Sayang | Harta | Wang - Mana Lebih Penting

DEFINISI ILMU
Ilmu berasal dari bahasa Arab yaitu alima, yalamu, µilman) yang berarti mengerti, memahami benar-benar. Ilmu dari segi Istilah ialah Segala pengetahuan atau kebenaran tentang sesuatu yangdatang dari Allah Subhanahu wa Taala yang diturunkan kepada Rasul-rasulnya danalam ciptaannya termasuk manusia yang memiliki aspek lahiriah dan batiniah.

Ilmu dalam bahasa Inggris disebut science, sedangkan pengertian ilmu yang terdapat dalam kamus bahasa Indonesia adalah pengetahuan tentang suatu bidang yang disusun secara bersistem menurut metode-metode tertentu, yang dapat digunakan untuk menerangkan gejala gejala tertentu di bidang (pengetahuan) itu.

Adapun ciri-ciri utama ilmu menurut terminologi, antara lain adalah:
Ilmu adalah sebagian pengetahuan yang bersifat koheren, empiris, sistematis, dapatdiukur dan dibuktikan.
Berbeda dengan pengetahuan, ilmu tidak pernah mengartikan kepingan pengetahuan satu putusan tersendiri, sebaliknya ilmu menandakan seluruh kesatuan ide yang mengacu ke objek yang sama dan saling berkaitan secara logis

Ilmu tidak memerlukan kepastian lengkap berkenaan dengan masing-masing penalaran perorangan, sebab ilmu dapat memuat di dalamnya dirinya sendiri hipotesis-hipotesis dan teori-teori yang belum sepenuhnya dimantapkan.

Yang sering kali berkaitan dengan konsep ilmu adalah ide bahwa metode-metode yang berhasil dan hasil-hasil yang terbukti pada dasarnya harus terbuka kepada semua pencari ilmu.

Ilmu menuntut pengalaman dan berpikir metodis. Kesatuan setiap ilmu bersumber di dalam kesatuan objekny

Adapun beberapa definisi ilmu menurut para ahli, di antaranya adalah:
Mohammad Hatta mendefinisikan bahwa ilmu adalah pengetahuan yang teratur tentang pekerjaan hukum kausal dalam suatu golongan masalah yang sama tabiatnya,maupun menurut kedudukannya tampak dari luar, maupun menurut bangunannya dari dalam.

Ralph Ross dan Ernest Vanden Haag mengatakan bahwa ilmu ádalah yang empiris, rasional, umum dan sistematik, dan keempatnya serentak. - Karl Pearson mengatakan bahwa ilmu adalah lukisan atau keterangan yang komprehensif dankonsisten tentang fakta pengalaman dengan istilah yang sederhana.

ADAB MENUNTUT ILMU

Menuntut ilmu adalah satu keharusan bagi kita kaum muslimin. Banyak sekali dalil yang menunjukkan keutamaan ilmu, para penuntut ilmu dan yang mengajarkannya. Adab-adab dalam menuntut ilmu yang harus kita ketahui agar ilmu yang kita tuntut berfaidah bagi kita dan orang yang ada di sekitar kita sangatlah banyak. Adab- adab tersebut di antaranya adalah

Ikhlas karena Allah Hendaknya niat kita dalam menuntut ilmu adalah karena Allah Subhanahu wa Tauladan untuk negeri akhirat. Apabila seseorang menuntut ilmu hanya untuk mendapatkan gelar agar bisa mendapatkan kedudukan yang tinggi atau ingin menjadi orang yangterpandang atau niat yang sejenisnya, maka Rasulullah telah memberi peringatan tentang hal ini dalam sabdanya : "Barangsiapa yang menuntut ilmu yang pelajari hanya karena Allah Ta'ala sedangia tidak menuntutnya kecuali untuk mendapatkan mata-benda dunia, ia tidak akanmendapatkan bau surga pada hari kiamat".(HR: Ahmad, Abu,Daud dan Ibnu Majah)Tetapi kalau ada orang yang mengatakan bahwa saya ingin mendapatkan syahadah (MA atau Doktor, misalnya ) bukan karena ingin mendapatkan dunia, tetapi karena sudah menjadi peraturan yang tidak tertulis kalau seseorang yang memiliki pendidikan yang lebih tinggi, segala ucapannya menjadi lebih didengarkan orang dalam 4 ilmu atau dalam mengajar. Niat ini - insya Allah - termasuk niat yang benar. Untuk menghilangkan kebodohan dari dirinya dan orang lain.

Berniat dalam menuntut ilmu untuk membela syari'at. Sudah menjadi keharusan bagi para penuntut ilmu berniat dalam menuntut ilmu untuk membela syari'at. Karena kedudukan syari'at sama dengan pedang kalau tidak ada seseorang yang menggunakannya ia tidak berarti apa-apa. Penuntut ilmu harus membela agamanya dari hal-hal yang menyimpang dari agama (bid'ah), sebagaimana tuntunan yang diajarkan Rasulullah saw. Hal ini tidak ada yang bisa melakukannya kecuali orang yang memiliki ilmu yang benar, sesuai petunjuk Al-Qur'an dan As-Sunnah

Lapang dada dalam menerima perbedaan pendapat. Apabila ada perbedaan pendapat, hendaknya penuntut ilmu menerima perbedaan itu dengan lapang dada selama perbedaan itu pada persoalaan ijtihad, bukan persoalaan aqidah, karena persoalaan aqidah adalah masalah yang tidak ada perbedaan pendapatdi kalangan salaf. Berbeda dalam masalah ijtihad, perbedaan pendapat telah ada sejak zaman shahabat, bahkan pada masa Rasulullah saw masih hidup. Karena itu jangan sampai kita menghina atau menjelekkan orang lain yang kebetulan berbeda pandapatdengan kita.
Mengamalkan ilmu yang telah didapatkan.Termasuk adab yang tepenting bagi para penuntut ilmu adalah mengamalkan ilmu yangtelah diperoleh, karena amal adalah buah dari ilmu, baik itu aqidah, ibadah, akhlakmaupun muamalah. Karena orang yang telah memiliki ilmu adalah seperti orangmemiliki senjata. Ilmu atau senjata (pedang) tidak akan ada gunanya kecuali diamalkan(digunakan).Hendaklah para penuntut ilmu mengamalkan ilmunya, baik berupa aqidah, ibadah,akhlak, adab dan muamalah, karena hal ini adalah merupakan hasil dan buah dari ilmuitu. Pengemban ilmu itu seperti pembawa senjata; Bisa berguna dan bisa pulamencelakakan sebagaimana sabda Rasulullah Shalallahu µAlaihi Wassalam ³Al Qur'an itu membelamu atau mencelakakanmu.´ (HR. Muslim)Membelamu apabila kamu amalkan dan mencelakakanmu apabila tidak kamu amalkan.(Kitab al µIlmi, Syaikh Utsaimin hal:32) Karena keutamaan ilmu itulah ia semakin bertambah dengan banyaknya nafkah(diamalkan dan diajarkan) dan berkurang apabila kita saying (tidak diamalkan dandiajarkan) serta yang merusaknya adalah al kitman (menyembunyikan ilmu). (HiyahTholibil Ilmi, Bakr Abu Zaid hal :72)
Menghormati para ulama dan memuliakan mereka.Penuntut ilmu harus selalu lapang dada dalam menerima perbedaan pendapat yangterjadi di kalangan ulama. Jangan sampai ia mengumpat atau mencela ulama yangkebetulan keliru di dalam memutuskan suatu masalah. Mengumpat orang biasa sajasudah termasuk dosa besar, apalagi kalau orang itu adalah seorang ulama. Ini adalah masalah yang sangat penting, karena sebagian orang sengaja mencari-cari kesalahanorang lain untuk menjatuhkan mereka dimata masyarakat. Ini adalah kesalahanterbesar.(Kitab al µIlmi, Syaikh Utsaimin hal 41).
DALIL TENTANG ILMU
Dalam Al-Qur'an banyak sekali dalil yang tentang keutamaan menuntut ilmu inimenunjukkan bahwa menuntut ilmu merupakan kewajiban bagi umat manusia sejaklahir sampai mati.
"Allah akan mengangkat orang-orang yang beriman yang mempunyai ilmu diantara kamu dengan beberapa derajat". (QS.Al-Mujadallah : 11)
Dari ayat diatas jelaslah bahwasanya orang yang memeliki ilmu derajatnya lebih tinggidibandingkan dengan orang-orang yang tidak berilmu, kita sebagai kaum muslimin jugatahu bahwasanya manusia diangkat sebagai kholifah dimuka bumi ini dikarenadikarenakan pengetahuannya bukan karena bentuknya ataupun asal kejadiannyaSementara itu dalam surat lain Allah berfirman
"Katakanlah : "Samakah orang-orang yang berilmu dan orang-orang yang tidak berilmu" (QS, Az-Zumar : 9)
jelas menyuruh manusia itu untuk berfikir apakah kira-kira manusia yang berilmu dengan manusia yangtidak berilmu itu sama.Dengan demikian jelaslah bahwa Islam sangat memuliakan orang-orang yang berilmubahkan menganggap orang yang berilmu itu sebagai penerus Rosul, apa yangdisampaikannya akan menjadi penerang jalan yang lurus, amalan orang yang berilmu sama dengan amalan jihad Imam Al-Ghazali mengatakan : "Allah mengangkat derajat orang-orang denganilmu, lalu menjadikan mereka kebaikan sebagai pemimpin dan pepberi petunjuk yang diikuti, petuntuk dalam kebaikan, jejak mereka mereka diikuti dan perbuatan merekadiamalkan.Para malaikat ingin menghiasi mereka dan mengusap mereka dengan sayap-sayapnya. Setiap yang basah dan yang kering bertasbih bagi mereka dan memohonampun bagi mereka, bahkan ikan-ikan dilaut dan binatang-binatang, hewan-hewanbuas dan ternak-ternak didaratan serta bintang-bintang dilangit. Karena Ilmumenghidupkan hati dan menerangi pandangan yang gelap serta menguatkan yanglemah. Dengan Ilmu hamba mencapai kedudukan orang-orang yang salih.Rasulullah shallallahu µalaihi wasalam, ´Sesungguhnya para nabi tidak mewariskan dinar atau dirham, yang mereka wariskan adalah al-ilmu .
Barang siapa yang mengambil warisan tersebut ,maka ia telah mendapatkan sesuatu yang besar´( H.R Abu Dawuddan At Tirmdzi)
Perkataan Rasulullah shallallahu µalaihi wasalam,
"Kalian lebih tau tentang urusand unia kalian"´ (H.R Muslim)
lmu lainnya seperti ilmu fisika, kimia, akuntansi dst tetap memiliki faidah jika memenuhi batasan berikut : Menolong dalam ketaatan kepada Allah Azza wa jalla dan menyebarkan agama Islam-Terkadang hukumnya menjadi wajib, ketika mempelajarinya termasuk persiapan yang Allah perintahkan dalam firmannya :
dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi.....´ (Qs Al Anfaal 60)

Sumber : WhatsappGroup.)

No comments:

Post a Comment

Terima kasih kerana meninggalkan ulasan anda di sini.
Semoga kita akan bertemu lagi nanti.
insyaAllah.
aamiin.